Welcome to blog Devi Aprillia

Sabtu, 26 November 2011

Gejala utama malaria




 Gejala utama malaria berupa:
- Demam yang bersifat periodik (tidak terus-menerus). Pada malaria tertiana, demam terjadi tiap hari ke-3. Sedangkan pada malaria kuartana, demam terjadi tiap 4 hari. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium yaitu menggigil (15 menit-1 jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam).
- Anemia, disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
- Splenomegali (pembesaran limpa), merupakan gejala khas malaria kronik.
- Ikterus (penumpukan zat warna bilirubin yang ditandai dengan kulit dan mata menguning).
Demam malaria adalah demam yang terjadi berulang secara periodik ada yang 3 hari sekali, ada yg 4 hari sekali dan diakhiri dengan periode menggigil, dan menghilang dengan sendirinya. Sekali terinfeksi malaria seumur hidup akan mengalami serangan demam menggigil itu jika kekebalan tubuh menurun. sedang demam biasa adalah demam yang hanya bersifat situasinoal dan bisa sembuh total dan biasanya karena penyakit infeksi akut non Plasmodium.

Dampak Penyebab Malaria


 Penyakit ini merupakan masalah kesehatan utama di banyak daerah tropis dan subtropis. CDC (nter For Disease Control and Prevention) memperkirakan bahwa ada 300-500 juta kasus malaria setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal. Di beberapa wilayah di dunia, nyamuk yang membawa malaria telah mengembangkan resistensi terhadap insektisida, sedangkan parasit telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik.
Penyebab penyakit malaria dari genus Plasmodium dimulai dengan gigitan dari nyamuk yang terinfeksi. Perjalanan parasit dari gigitan nyamuk ke hati, di mana parasit mulai bereproduksi berlanjut ke aliran darah, di mana ia menginfeksi sel darah merah. Parasit mereproduksi pada sel darah merah, yang merusak sel dan melepaskan parasit lebih ke dalam aliran darah.
Jika nyamuk menggigit lain orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut kemudian dapat membawa infeksi ke orang lain. Nyamuk penyebab malaria dikenal dengan nyamuk Anopheles membawa parasit dengan 4 spesies Plasmodium. (Baca artikel sebelumnya untuk mengetahui jenis spesies Plasmodium).

Penyebab Malaria – Plasmodium



 Penyebab Malaria adalah infeksi oleh parasit Plasmodium yang ditularkan dari satu manusia yang lain dengan gigitan nyamuk malaria yang dikenal dengan nyamuk Anopheles. Pada manusia, parasit tersebut bermigrasi ke hati di mana mereka melepaskan bentuk lain. Jika ini terjadi, mereka dapat memasuki aliran darah dan menginfeksi sel-sel darah merah.
Parasit sebagai penyebab penyakit malaria berkembang biak di dalam sel darah merah, yang kemudian pecah dalam waktu 48 sampai 72 jam, menginfeksi sel darah merah. Gejala pertama biasanya terjadi 10 hari sampai 4 minggu setelah infeksi, meskipun mereka dapat muncul pada awal 8 hari atau selama setahun kemudian. Kemudian gejala yang terjadi pada siklus 48 sampai 72 jam.
Mayoritas gejala disebabkan oleh rilis besar merozoit ke dalam aliran darah, anemia akibat penghancuran sel darah merah, dan masalah yang disebabkan oleh sejumlah besar hemoglobin bebas dilepaskan ke sirkulasi setelah sel darah merah pecah. Malaria juga dapat menular sejak lahir (dari ibu ke bayi yang dikandungnya) dan transfusi darah. Nyamuk malaria yang menjadi vektor penyebab malaria dapat dibawa ke daerah beriklim sedang, tetapi parasit hilang selama musim dingin.

Jumat, 25 November 2011

Penyakit Malaria

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
                                                      
Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.



  • Tanda dan Gejala Penyakit malaria




  • Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.

    Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.


  • Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria




  • Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
    - Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
    - Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
    - Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
    - Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

  • Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria




  • Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.

  • Pengobatan Penyakit Malaria




  • Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.

    Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

  • Pencegahan Penyakit Malaria




  • Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.